Form WhatsApp

Pengenalan ke Migrasi dan Inovasi

shape image

Pengenalan ke Migrasi dan Inovasi

 

Tujuan Pembelajaran

Pada modul kali ini kita akan membahas poin-poin berikut::

  • Migrasi dan inovasi di AWS Cloud.
  • AWS Cloud Adoption Framework (AWS CAF).
  • Enam faktor utama dari strategi migrasi cloud.
  • Manfaat dari solusi migrasi data AWS, seperti AWS Snowcone, AWS Snowball, dan AWS Snowmobile.
  • Cakupan luas dari solusi inovatif yang ditawarkan AWS.

Penasaran? Mari kita mulai perjalanannya!


Pengenalan ke Migrasi dan Inovasi

Wah, tak terasa ya perjalanan cloud kita sudah cukup jauh. Sampai tahap ini, kita telah memahami bagaimana pemakaian dan arsitektur di AWS Cloud. Lalu, bagaimana jika Anda yang mempunyai existing beban kerja di data center on-premise atau memulai perjalanan cloud tanpa AWS?

Nah, AWS dapat membantu Anda untuk memigrasikan beban kerja dengan hemat. Ini membawa kita pada topik migrasi dan inovasi.

Kita akan mempelajari semua opsi layanan migrasi, AWS Cloud Adoption Framework, dan Snow Family yang merupakan perangkat fisik untuk memindahkan data, baik masuk atau keluar dari AWS.

Selain itu, kita akan membahas cara migrasi dari lingkungan on-premise atau cloud ke AWS dan juga strategi 6 R. Apa itu? Yuk kita singkap materi berikutnya!

AWS Cloud Adoption Framework (AWS CAF)

Proses migrasi ke cloud bukanlah suatu hal yang instan. Tak bisa hanya sekadar menjentikkan jari dan boom! Secara ajaib semuanya berjalan di AWS. Tentu, Anda memerlukan upaya dan keahlian ekstra untuk melakukan proses migrasi.

Untungnya, sudah banyak orang yang berhasil melakukan migrasi cloud dan membagikan kisahnya. Dengan demikian, Anda bisa mendapatkan banyak wawasan sehingga tidak akan salah langkah.

Mari kita buat skenario. Katakanlah kedai kopi Anda sudah memiliki banyak cabang yang tersebar di seluruh kota. Semua kedai tersebut berada di bawah naungan perusahaan Anda. Nah, setelah mempelajari tentang AWS, Anda pun semakin mantap untuk melakukan migrasi ke AWS.

Agar proses tersebut terlaksana dengan baik, Anda pun membentuk tim khusus dan melibatkan banyak pegawai dari departemen yang berbeda.

Oke, berangkat dari kasus tersebut, timbul satu pertanyaan di benak Anda, “Bagaimana agar proses migrasi cloud ini dapat berjalan sukses?”

Simak baik-baik! Setiap posisi pada suatu perusahaan akan memiliki peran dan perspektif yang berbeda terkait proses migrasi cloud. Misalnya, seorang developer tentu akan mempunyai sudut pandang yang berlainan dibandingkan dengan arsitek cloud, analis bisnis, dan analis keuangan.

Perbedaan perspektif ini bukanlah masalah. Justru yang terpenting adalah Anda perlu memastikan setiap orang di dalam tim memiliki tujuan yang sama, yakni keberhasilan migrasi cloud.

Jangan khawatir! Tim layanan profesional AWS telah menciptakan AWS Cloud Adoption Framework (AWS CAF). Fungsinya untuk memberikan Anda panduan agar proses migrasi ke AWS menjadi lebih cepat dan lancar.

Framework atau kerangka kerja tersebut membagi panduan menjadi 6 area yang disebut dengan perspektif. Masing-masing perspektif meliputi tanggung jawab dari kelompok yang berbeda.

Secara umum, ia mencakup perspektif Business, People, dan Governance berfokus pada kemampuan bisnis. Lalu, perspektif Platform, Security, dan Operations berfokus pada kemampuan teknis.

20210224091845b266904f334fba62c2f90d30f035c1af.png

Diambil dari AWS Migration Whitepaper: The AWS Cloud Adoption Framework (AWS CAF).

Agar dapat memahami lebih jelas, mari kita uraikan setiap perspektif tersebut:

  • Business (Bisnis)
    Perspektif ini membantu Anda untuk beralih dari strategi yang semula memisahkan antara bisnis dan IT menjadi model bisnis yang mengintegrasikan strategi IT.

    Peran umum dalam perspektif Business meliputi:
    • Manajer bisnis
    • Manajer keuangan
    • Budget owners (pemilik anggaran)
    • Strategy stakeholders

  • People (Orang)
    Perspektif ini dapat membantu Anda dalam mempersiapkan tim dengan memperbarui skill staf dan proses organisasi untuk migrasi cloud. Perspektif ini juga membantu Anda dalam memprioritaskan pelatihan, kepegawaian, dan perubahan organisasi.

    Berikut adalah peran umum yang ada di dalam perspektif People:
    • HR (Human Resource/Sumber Daya Manusia)
    • Staf
    • Manajer personalia

  • Governance (Tata Kelola)
    Perspektif Governance berfokus pada mengintegrasikan IT Governance (Tata Kelola IT) dengan Organizational Governance (Tata Kelola Organisasi). Perspektif ini juga memberikan panduan untuk mengidentifikasi dan menerapkan praktik terbaik untuk IT Governance serta mendukung proses bisnis dengan teknologi.

    Anda juga dapat menggunakan perspektif Governance untuk memahami cara pembaruan keterampilan staf dan proses yang diperlukan untuk memastikan Business Governance (Tata kelola Bisnis) di cloud.

    Peran umum perspektif Governance ini mencakup:
    • CIO (Chief Information Officer)
    • Manajer program
    • Manajer proyek
    • Analis bisnis
    • Manajer portofolio

  • Platform
    Perspektif Platform dapat membantu Anda untuk merancang, menerapkan, dan mengoptimalkan arsitektur teknologi AWS berdasarkan sasaran bisnis. Ia juga bisa memberikan panduan strategis untuk desain, prinsip, layanan, dan kebijakan yang akan Anda gunakan untuk menentukan infrastruktur AWS.

    Selain itu, perspektif ini juga mencakup prinsip dan pola yang berguna untuk mengimplementasikan solusi baru atau migrasi beban kerja on-premise Anda ke cloud.

    Beberapa peran umum perspektif Platform meliputi:
    • CTO (Chief Technology Officer)
    • Manajer IT
    • Arsitek cloud

  • Security (Keamanan)
    Perspektif Keamanan akan memastikan organisasi/perusahaan Anda memenuhi tujuan keamanan untuk visibilitas, kemampuan audit, kontrol, dan ketangkasan (agility).

    Peran umum perspektif ini di antaranya:
    • CISO (Chief Information Security Officer)
    • Manajer keamanan IT
    • Analisis keamanan IT

  • Operations (Operasi)
    Perspektif Operasi dapat membantu Anda dalam mengaktifkan, menjalankan, menggunakan, mengoperasikan, dan memulihkan beban kerja IT ke tingkat yang disepakati dengan business stakeholder (pemangku kepentingan bisnis) Anda.

    Wawasan yang diperoleh melalui perspektif ini akan menentukan prosedur operasi Anda serta mengidentifikasi perubahan proses dan pelatihan supaya terwujudlah adopsi cloud yang sukses.

    Peran umum perspektif Operasi meliputi:
    • IT Operations Manager
    • IT Support Manager

Setiap perspektif tersebut dapat Anda gunakan untuk memperlihatkan celah pada proses yang terjadi di perusahaan sebelum migrasi ke cloud. Hal tersebut nantinya dapat Anda catat sebagai masukan pada pembuatan AWS Cloud Adoption Framework Action Plan.

20210328165140f6f47eb606f6c9cb9330d93355c33599.png

Diambil dari What is the CAF?. The AWS Cloud Action Plan - Business Perspective. (Part III)

Nah, AWS CAF Action Plan inilah yang berguna untuk memandu proses migrasi, seperti manajemen perubahan organisasi pada perjalanan cloud Anda.

Oke, migrasi ke cloud memang bisa menjadi hal yang rumit. Tetapi, tenang! Tersedia banyak sumber yang dapat membantu Anda untuk memulai. Salah satu solusi yang tepat adalah dengan menggunakan AWS Cloud Adoption Framework.

Strategi Migrasi

Setelah kita belajar beberapa kerangka kerja yang dapat membantu Anda dalam mempersiapkan proses migrasi ke AWS, sekarang mari kita lihat bagaimana cara implementasinya.

Ingatkah Anda? Proses migrasi tak terjadi hanya dengan menjentikkan jari lalu seketika semua elemen dari data center on-premise Anda berjalan di AWS.

Setiap aplikasi yang berarsitektur tightly coupled--telah kita bahas di Modul Komputasi di Cloud--akan memiliki 6 kemungkinan opsi terkait strategi migrasi, AWS menyebutnya dengan 6 R.

Saat Anda sudah yakin untuk bermigrasi ke AWS, pilihlah opsi strategi migrasi di antara 6 R yang paling sesuai menurut waktu, biaya, prioritas, dan kekritisan beban kerja Anda. Mari kita jabarkan 6 R satu per satu:

  • Rehosting
    Rehosting juga dikenal sebagai lift and shift (angkat dan pindahkan). Opsi ini mudah dilakukan karena Anda tak perlu membuat perubahan apa pun. Cukup pindahkan aplikasi yang Anda miliki ke AWS.

    Dengan rehosting, Anda bisa menghemat hingga 30% dari total biaya walaupun tidak ada pengoptimalan apa pun pada aplikasi Anda.

    Aplikasi akan lebih mudah untuk dioptimalkan setelah ia berjalan di cloud. Ini karena kemampuan Anda dalam menggunakan AWS akan semakin berkembang seiring proses migrasi cloud dan bagian yang sulit--migrasi aplikasi, data, dan traffic--telah selesai sehingga Anda bisa fokus untuk mengoptimalkan aplikasi.

  • Replatforming
    Strategi migrasi yang satu ini disebut juga dengan lift, tinker, and shift (angkat, perbaiki, dan pindahkan). Pada dasarnya, opsi ini masih berupa lift and shift namun Anda dapat melakukan beberapa pengoptimalan cloud. Dalam strategi ini, Anda tak akan mengubah arsitektur inti (core architecture) apa pun pada proses migrasi aplikasi.

    Sebagai contoh, Anda dapat mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan untuk mengelola database instance dengan bermigrasi ke platform database-as-a-service seperti Amazon Relational Database Service (Amazon RDS). Atau, Anda dapat memigrasikan aplikasi Anda ke platform yang dikelola sepenuhnya seperti AWS Elastic Beanstalk.

  • Retiring
    AWS menemukan bahwa sebanyak 10% hingga 20% dari portofolio IT perusahaan menyertakan aplikasi yang tak lagi digunakan dan bisa dimatikan. Maka dari itu, hapuslah aplikasi yang tidak lagi Anda butuhkan.

    Penghematan semacam ini dapat memberikan beberapa keuntungan, seperti meningkatkan business case (kasus bisnis), memfokuskan tim terhadap aplikasi yang digunakan, dan mengurangi jumlah aplikasi yang harus dikelola.

  • Retaining
    Saat hendak melakukan migrasi ke AWS, mungkin Anda memiliki beberapa aplikasi yang akan segera deprecated (dihentikan). Tetapi, aplikasi tersebut masih perlu digunakan selama beberapa waktu.

    Nah, daripada memindahkan aplikasi tersebut ke AWS, sebaiknya Anda hanya memigrasikan aplikasi yang sekiranya masuk akal dan berguna untuk bisnis.

  • Repurchasing
    Strategi migrasi ini umum terjadi pada perusahaan yang ingin meninggalkan vendor perangkat lunak lama dan memulai yang baru. Misalnya:
    • Mengakhiri kontrak dengan vendor CRM (Customer Relationship Management) lama dan pindah ke yang baru seperti Salesforce.com.
    • Beralih dari sistem HR (Human Resource/Sumber Daya Manusia) ke aplikasi Workday.
    • Berpindah dari perangkat lunak CMS (Content Management System) ke software Drupal.
    • Mengakhiri lisensi dengan vendor database yang usang dan migrasi ke database cloud.

Oke, mungkin ini terdengar bagus. Tapi ingat! Anda akan berurusan dengan software package (paket perangkat lunak) yang baru. Beberapa di antaranya mudah diimplementasikan tetapi ada juga yang membutuhkan waktu.

Oleh karena itu, total biaya di muka untuk strategi ini akan naik, tetapi potensi manfaatnya bisa sangat besar.

  • Refactoring/re-architecting
    Pada opsi inilah Anda menulis kode yang baru. Hal ini didorong oleh kebutuhan bisnis yang kuat untuk menambahkan fitur, skala, atau kinerja yang mungkin sulit diraih pada data center on-premise.

    Perubahan dramatis pada arsitektur Anda bisa sangat bermanfaat. Namun, akan menimbulkan biaya awal yang paling tinggi dalam hal perencanaan dan usaha migrasi.

Oke. Itulah 6 strategi migrasi yang dapat Anda terapkan untuk migrasi ke AWS. Pilihlah opsi yang tepat demi suksesnya proses migrasi Anda.

AWS Snow Family

Beberapa pelanggan memerlukan suatu cara yang dapat mengirimkan data ke AWS dengan cara yang efisien dan cepat. Apakah Anda juga termasuk jenis pelanggan tersebut?

Metode yang biasanya dilakukan adalah melakukan transfer data yang diperlukan melalui internet atau AWS Direct Connect--telah kita bahas di Modul Jaringan. Namun, dengan keterbatasan bandwidth (jumlah maksimum data yang dapat dikirim), secara umum proses tersebut dapat memakan waktu berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan.

Misalnya, untuk memindahkan 1 PB (petabyte) data, koneksi jaringan yang memiliki kecepatan 1 Gbps (gigabit per second) secara teori membutuhkan waktu sekitar 100 hari. Di dunia nyata, itu bisa memakan waktu lebih lama dan bahkan menguras biaya yang besar

Nah, maka dari itu, AWS memperkenalkan perangkat AWS Snow Family. Layanan ini adalah kumpulan perangkat fisik yang dapat membantu Anda untuk memindahkan data sampai dengan ukuran exabyte ke dalam dan keluar AWS.

AWS Snow Family terdiri dari AWS Snowcone, AWS Snowball, dan AWS Snowmobile.

202102240926213337eddbffca9b662a67b2afc19f3b75.png

Diambil dari AWS Snow Family.

Perangkat-perangkat tersebut menawarkan kapasitas yang berbeda dan sebagian besarnya menyertakan kemampuan komputasi built-in. Perangkat Snow Family juga terintegrasi dengan kemampuan keamanan, pemantauan, dan manajemen penyimpanan AWS.

Oke, sekarang mari kita bedah masing-masing perangkat tersebut.


AWS Snowcone

2021022409391054c9ca50a66c297e6cb83fb1dd93def9.png

Diambil dari AWS Snow Family.

AWS Snowcone merupakan penawaran yang terbaru di AWS Snow Family. AWS Snowcone adalah perangkat yang kecil, kokoh, dan aman.

AWS Snowcone dapat menampung data sampai dengan ukuran 8 TB (terabyte) dan berisi edge computing (sistem komputasi yang dapat melakukan pemrosesan dan analisis data sedekat mungkin ke lokasi yang dibutuhkan).

Perangkat ini memiliki fitur sebagai berikut:

HDD (hard disk drive)

8 TB

vCPU (virtual CPU)

2 vCPU

Memory

4 GB

Lalu, bagaimana cara Anda untuk mendapatkan perangkat AWS Snowcone? Mudah saja, tahapannya adalah

  1. pesan melalui AWS Management Console;
  2. AWS mengirimkannya kepada Anda;
  3. salin data ke perangkat tersebut; dan
  4. kirimkan kembali kepada AWS.

Saat perangkat tiba di AWS Region, AWS akan menyalin data ke Amazon S3 bucket yang Anda miliki dan boom! Data Anda pun siap untuk digunakan.

Pelanggan AWS biasanya menggunakan perangkat ini untuk mengirimkan informasi yang besarnya dalam jumlah terabyte seperti data analitik, kumpulan video, koleksi gambar, dan bahkan backups (cadangan).

Tetapi, bagaimana jika 8 TB itu tidak cukup? Oh, tenang! AWS memiliki produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut, yaitu AWS Snowball.


AWS Snowball

2021022409281375ce878e4be8abedcd8d9f9861dfa1bf.png

Diambil dari AWS Snowball Edge Developer Guide: Receiving the Snowball Edge.

AWS Snowball hadir dalam 2 versi: Snowball Edge Storage Optimized dan Snowball Edge Compute Optimized. Mari kita kupas keduanya.

  • Snowball Edge Storage Optimized
    Selain berfungsi sebagai penyimpanan (storage) lokal dengan kebutuhan kapasitas yang lebih tinggi, perangkat ini sangat ideal untuk migrasi data berskala besar dan alur kerja transfer yang berulang.

    Berikut adalah fitur yang terdapat pada perangkat jenis ini:

    HDD (Hard Disk Drive)

    80 TB

    SSD (Solid State Drive)

    1 TB

    vCPU (virtual CPU)

    40 vCPU

    Memory

    80 GB

  • Snowball Edge Compute Optimized
    Jenis ini menyediakan sumber daya komputasi yang kuat untuk kasus penggunaan seperti machine learning, analisis data, pemrosesan, dan penyimpanan lokal.

    HDD (Hard Disk Drive)

    42 TB

    SSD (Solid State Drive)

    7,68 TB

    vCPU (virtual CPU)

    52 vCPU

    Memory

    208 GB

    GPU

    NVIDIA V100 (opsional)


AWS Snowmobile

20210224093522d618b85af9416a0e049445ce92378efd.png

Diambil dari AWS Snow Family.

AWS Snowmobile adalah layanan transfer data dengan skala exabyte yang digunakan untuk memindahkan data dalam jumlah besar ke AWS. Seperti namanya, perangkat ini disimpan di dalam kontainer pengiriman yang kokoh sepanjang 45 kaki dan ditarik oleh truk semi-trailer.

AWS Snowmobile dapat menampung 100 PB (100.000 TB) data, ini membuatnya sangat ideal untuk migrasi secara masif dari data center Anda ke cloud.

Mungkin Anda akan bertanya-tanya, “Bagaimana cara kerjanya?” Oke, begini penjelasannya:

  1. Pertama, AWS mengirimkan truk ke lokasi data center Anda.
  2. Lalu, Personel AWS akan menghubungkannya ke jaringan lokal Anda.
  3. Kemudian, mulailah mentransfer data Anda ke Snowmobile.
  4. Selanjutnya, Snowmobile akan dibawa kembali ke AWS untuk diimpor ke Amazon S3.

AWS Snowmobile menggunakan beberapa lapisan keamanan guna melindungi data Anda, di antaranya termasuk personel keamanan khusus, pelacakan GPS, pemantauan alarm, pengawasan video 24/7, dan pengawalan (opsional) dengan kendaraan keamanan pada saat dalam perjalanan.

Catat! Semua perangkat AWS Snow Family dirancang agar aman dan tahan kerusakan saat berada di lokasi Anda atau dalam perjalanan. Semua data yang disimpan akan terenkripsi secara otomatis menggunakan encryption key (kunci enkripsi) 256-bit. Anda dapat mengontrol kunci enkripsi menggunakan layanan AWS Key Management Service (AWS KMS).

Bagaimana? Sudah siap migrasi?

Inovasi dengan AWS

Sejauh ini kita telah mempelajari beberapa layanan. Tapi, tahukah Anda? Masih ada banyak hal lain yang bisa Anda lakukan di AWS.

Nah, demi mendorong inovasi dengan AWS, Anda perlu mendeskripsikan kondisi-kondisi berikut terlebih dahulu:

  • Keadaan saat ini.
  • Keadaan yang diinginkan.
  • Masalah yang sedang Anda coba pecahkan.

Oke, jika kondisi di atas sudah jelas, maka sekarang pertimbangkanlah beberapa jalur yang mungkin bisa Anda pilih dalam perjalanan cloud.

Agar lebih mudah memahaminya, simak beberapa contoh kategori berikut:

  • Serverless applications (aplikasi tanpa server)
    Seperti yang sudah kita pelajari, serverless mengacu pada aplikasi yang tidak mengharuskan Anda untuk menyiapkan, mengurus, atau mengelola server.

    Anda tidak perlu khawatir akan fault tolerance (toleransi terhadap kesalahan) atau availability (ketersediaan). AWS akan menanganinya untuk Anda.

    AWS Lambda adalah salah satu contoh layanan yang dapat Anda gunakan untuk menjalankan aplikasi serverless. Dengan AWS Lambda, Anda dapat men-trigger (memicu) Lambda function sehingga kode dapat dijalankan tanpa perlu mengelola server. Keren, ‘kan?

    Nah, karena Anda tidak perlu mengelola dan mengoperasikan server, Anda bisa lebih fokus pada produk/solusi yang sedang dikembangkan.

  • Artificial Intelligence (kecerdasan buatan)
    AWS menyajikan variasi layanan yang mendukung artificial intelligence (AI). Di bawah ini adalah beberapa layanan AWS yang termasuk dalam kategori AI:
    • Amazon Transcribe : Layanan speech-to-text (mengubah ucapan menjadi teks) secara otomatis.
    • Amazon Comprehend : Layanan NLP (Natural Language Processing/pemrosesan bahasa alami) untuk mencari insight (wawasan) dan hubungan dalam teks.
    • Amazon Fraud Detector : Layanan untuk mengidentifikasi aktivitas online yang berpotensi penipuan.
    • Amazon Lex : Layanan ini adalah solusi AI siap pakai yang dapat membantu Anda dalam membangun chatbot interaktif.
    • Amazon Textract : Layanan yang dapat membaca dan memproses teks, tulisan tangan, form, tabel, dan data lainnya secara otomatis dari jutaan halaman dokumen dalam hitungan jam.

  • Machine learning (pemelajaran mesin)
    Anda dapat menggunakan machine learning untuk analisis data, pemecahan masalah yang kompleks, dan memprediksi hasil sebelum terjadi.

    AWS dibangun di atas platform cloud yang paling komprehensif, optimal untuk machine learning dengan komputasi berperforma tinggi, dan tanpa kompromi terhadap keamanan dan analitik.

    Mari kita uraikan beberapa layanan machine learning AWS:
    • Amazon SageMaker
      Perkenalkan, Amazon SageMaker. Dengan layanan ini, Anda dapat membangun, melatih, dan menerapkan model machine learning dalam skala besar secara cepat. Bahkan, Anda juga bisa membangun model khusus dengan dukungan semua open-source framework (kerangka kerja sumber terbuka) yang populer.
    • AWS DeepRacer
      Jika Anda adalah seorang developer yang ingin menangani machine learning sendiri, mengapa tidak mencoba AWS DeepRacer? Anda memiliki kesempatan untuk bereksperimen dengan reinforcement learning--salah satu cabang terbaru dari algoritma machine learning--melalui simulator balap 3D berbasis cloud. Wah serunya!

Selain yang sudah disebutkan di atas, masih ada berbagai kategori lainnya. Misal dalam perkara migrasi ke AWS, Anda bisa memiliki infrastruktur berbasis VMware layaknya yang Anda gunakan di on-premise dengan VMware Cloud on AWS.

AWS juga menawarkan teknologi baru, seperti IoT (Internet of Things) yang dapat mengaktifkan perangkat terhubung untuk berkomunikasi di seluruh dunia.

Oh iya, berbicara tentang komunikasi di seluruh dunia, pernahkah Anda ingin memiliki satelit sendiri? Tunggu, ini bukan gurauan. Impian tersebut bisa terwujud dengan menggunakan AWS Ground Station. Anda cukup membayar waktu satelit sesuai dengan kebutuhan.

Bagaimana? Keren-keren, ‘kan? Hal-hal itulah yang membuat AWS menjadi tempat kreasi dan inovasi bagi para pencipta solusi.

Huhh! Oke, oke. Kita bisa menghabiskan waktu berhari-hari hingga mulut berbusa hanya untuk membicarakan semua teknologi baru ini. Serius, literally berhari-hari!

Jadi, sepertinya kita sudahi sampai di sini saja pembahasan kali ini. Jika ingin belajar lebih lanjut, kunjungi AWS Training and Certification yang menawarkan kelas pelatihan seputar berbagai teknologi.

Ikhtisar

Di modul ini kita telah belajar tentang migrasi ke AWS dan beberapa layanan inovatif yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan eksplorasi Anda di AWS. Di antaranya:

  • AWS Cloud Adoption Framework (AWS CAF)
    AWS Cloud Adoption Framework dapat memberikan panduan migrasi dari beberapa perspektif:
    • Business, People, dan Governance untuk perencanaan nonteknis.
    • Platform, Security, dan Operations untuk perencanaan teknis.

  • 6 R migrasi
    Setiap R mewakili berbagai strategi dalam proses migrasi ke cloud, yakni: Rehost, Replatform, Repurchase, Refactor, Retire, dan Retain.

  • AWS Snow Family
    Untuk menjawab pertanyaan tentang cara memindahkan data dalam jumlah besar tanpa melalui jaringan, AWS memberikan solusi melalui AWS Snow Family yang terdiri dari AWS Snowcone, AWS Snowball, dan AWS Snowmobile.

    Dengan AWS Snow Family, Anda bisa memindahkan data ke perangkat fisik lalu mengirimkannya kembali ke AWS. Kemudian, AWS akan mengunggahnya untuk Anda. Layanan ini berguna untuk menghindari kemungkinan masalah jaringan yang Anda miliki. Bahkan, ia lebih aman daripada menggunakan internet berkecepatan tinggi.

Itulah pembahasan kita pada modul kali ini. Apakah Anda masih semangat? Ayo, bersiaplah untuk melangkah ke materi berikutnya.


Materi Pendukung

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi yang dibahas pada modul ini, silakan tinjau tautan berikut:

Posting Komentar

© Copyright 2019 Sahabat Sukses

Form WhatsApp

This order requires the WhatsApp application.

Order now